Setiap orang pasti memiliki seorang ibu. Ibu adalah orang yang paling
banyak jasanya kepada kita. Kita tidak akan sanggup menghitung jasa
seorang ibu kepada kita. Jasa dan pengorbanan yang dilakukannya
sedemikian besar, sehingga mustahil bagi kita untuk membalas jasanya.
Pengorbanan seorang ibu sudah dimulai sejak kita masih berada dalam
kandungannya. Kita lihat saja sekarang, apa yang dialami oleh seorang
wanita yang sedang mengandung. Denagn hati-hati seorang ibu akan
berusaha untuk menjaga kandungannya supaya tetap sehat. Belum lagi
kesibukannya yang lain, yang dilakukannya sambil membawa kita dalam
rahimnya.
Pengorbanan yang paling besar adalah saat kita mau lahir. Perjuangan
yang berat dilaluinya untuk melahirkan kita. Bahkan dia rela
mengorbankan nyawanya agar kita dapat lahir dengan selamat.
Saat kita masih bayi, kita dijaganya siang dan malam tanpa kenal
lelah. Dua tahun kita disusuinya, hingga kita tumbuh sehat. Kita selalu
dibimbingnya dengan sabar, tanpa mengeluh sedikitpun.
Jika kita renungkan lebih jauh, besarnya jasa seorang ibu tidak akan
pernah dapat kita balas. Meskipun kita memberinya harta yang melimpah,
memberikan perhatian yang banyak, namun jasanya tidak akan terbalas,
sampai akhir hayat.
Sayangnya, saat ini tidak sedikit anak-anak yang berani menentang
orang tuannya. Jika keinginan tidak dapat dipenuhi, bermacam cara
dilakukannya. Dan yang lebih sering menerima perlakuan yang tidak layak
dari mereka adalah sang ibu. Bahkan ada yang tega menganiaya sang ibu,
yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada mereka.
Fenomena seperti ini sudah banyak terjadi di sekitar kita. Meskipun
demikian, seorang ibu tetap menunjukkan kasih sayangnya yang tiada
terhingga. Layakkah kita membalas kasih sayang dan kebaikan ibu kita
dengan perilaku yang menyakiti hatinya?
Karena itu dalam Al-Quranul karim, Allah SWT memerintahkan kita untuk
berbakti kepada kedua orang tua kita, terutama kepada ibu kita. Hal ini
terdapat dalam beberapa ayat, yaitu:
وَقَضَى
رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاَهُمَا فَلاَ
تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia
beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada
kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya
atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah
katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan
katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu
terhadap keduanya dengan penuh kasing sayang. Dan katakanlah, ‘Wahai
Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu
kecil’ (QS Al-Isra’:23-24)
وَاعْبُدُواْ
اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي
الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ
السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن
كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا
“Dan sembahlah ALLAH dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu,
dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada
anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat,
tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya,
sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan diri” (QS An-Nisa:36)
وَوَصَّيْنَا
الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا
لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ
فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebajikan kepada orang
tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kembalimu, lalu Aku kabarkan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”(QS Al-Ankabut:8)
Marilah mulai sekarang kita rubah perilaku kita kepada orang tua
kita, terutama kepada ibu kita menjadi lebih baik. Jangan lagi kita
menyakiti hatinya, karena kita takkan pernah mampu membalas jasanya.sayang mak sangat2...luv u mum..